Dari judulnya sih udah kayak film di ftv yang setiap jam 11 siang diputer. #Apal Banget
Misal pemeran utamanya cewek, judulnya bakalan dibuat kayak gini : SiCantik Juragan Jengkol, SiCantik Tukang Ojek, dll. Peran cewek biasanya akan dimainkan dengan gaya yang lebih tomboi, pakai baju hem kotak-kotak/ kaos oblong, plus topi dikepala. Sedangkan untuk judul dengan gender cowok biasanya akan dibuat lebih culun, misal : siKutu buku pecinta kucing, siUjang Anak Rumahan dan lain sebagainya. Entah apa yang ingin ditanamkan siSutradara untuk anak penerus bangsa ini. #SaveKadekDevie
Jujur, dari kegelisahanku tentang dunia ftv yang alurnya mainstream banget, gitu-gitu aja, kalo lagi nggak ada kerjaan, seneng juga ngelihatnya. Iya gimana enggak seneng, yang main bening-bening. Okee Skip.
Santai, disini aku enggak mau bikin cerita kayak di ftv, cuman buat lucu-lucuan aja sih, siapa tau dengan judul itu kalian para pecinta ftv pada penasaran terus buka blog ini. #JujurBanget
Santai, disini aku enggak mau bikin cerita kayak di ftv, cuman buat lucu-lucuan aja sih, siapa tau dengan judul itu kalian para pecinta ftv pada penasaran terus buka blog ini. #JujurBanget
Tapi, aku bakalan cerita tentang kisahku, bersama dengan temanku, siSonda.
Begini ceritanya...
Nungguin wisuda bulan Desember besok, hari berganti hari semakin mengusik masa depanku, apa yang harus aku lakuin selanjutnya? gimana pun, aku enggak mau jadi mahasiswa dengan status pengangguran. Disisi lain, aku masih bingung pekerjaan apa yang aku minati dan pas dengan jurusanku ini. Sebenernya, kuliah juga enggak harus digunain untuk kerja, yang penting ilmunya tetep bisa berguna. #Ngeles #Bodoamat
Aku terus berfikir, kira-kira hal apa yang bisa aku cicil sebelum title diploma menyelimuti namaku. Tsaah.. Dari awal, pikiranku lebih cenderung ke bikin usaha, daripada harus ngelamar kerja. Sampai suatu ketika temenku bilang gini.
"Bro, mau nggak buka laundry? ada tempat lumayan nih, udah sama alat-alatnya juga, tinggal make." ucap Sonda serius
"Boleh tuhhh . " jawabku ngambang
"Gimana? udah sama alat-alatnya nih, kita tinggal make." "Eee.. .Aku sih iya iya aja, dari pada dirumah nggak ngapa-ngapain." Jawabku
"Tapi bentar, aku minta restu dulu, orang tua setuju atau enggak." Tambahku
Kira-kira siang tadi Sonda ngajakin, sore aku dapet restu, dan malamnya kita sah jadi pengusaha muda. #Songong
Malamnya, kita ketemu sama bapak-bapak makelar, yang mewakili serah terima kunci perusahaan. Ternyata laundry ini yang punya adalah ibu-ibu, berhubung ibunya udah agak tua, jadi kadang banyak yang keliru dan banyak baju yang lupa ini punya siapa.
"Dulu itu rame mas, sampai ada karyawannya juga. Tapi semenjak anaknya udah berkeluarga, udah ada kesibukan masing-masing jadinya ibunya sendiri yang nanganin. Kadang buka tutup gitu, enggak tentu, jadi banyak pelanggan yang kecewa." Ucap bapak itu begitu jujur dari lubuk hati yang terdalam.
"Ohh. ..gitu." aku nganggukin kepala
"Iya kalo bisa dibuka rutin sebenernya bagus mas, deretan ini juga kos-kosan, misal bisa tambah foto copy tamabah bagus lagi, soalnya depankan sekolahan, kalo mau foto copy biasanya kejauahan."
"Hahaha. ..iya ini dulu saja pak dijalanin." Ucap Sonda siPria Jenaka
Kemudian, Bapak makelar itu minta ijin untuk pulang karena masih ada urusan, Aku dan siSonda masih betah di toko, ehh. ..perusahaan maksutnya, kita mainan kalkulator, menghitung kira-kira berapa keuntungan yang bakalan bisa kita dapatkan.
"Son, misal perkilonya 2.500 terus kita sehari dapet 50kg berarti sebulan kita bisa dapet 3.750.000 dibagi 2. hahaha. ...Yeyyy. ..bisa ganti hp broooo !!" ucapku histeris
Sonda pun tersenyum bangga, seakan matanya berkata "Kelak kau akan mempunyai BBM sahabatku !!"
***
Malam semakin larut, mataku langsung tertuju pada loker meja perusahaan, yang membuat batinku berkata, "buka loker itu sekarang!!" Suasana semakin mencekam
Kita iseng-iseng buka loker meja, tertulis banyak catatan hasil bulanan, aku lihat list dari hari ke hari. Dan kita pun takjub, takjub dibalut dengan rasa kekecewaan.
"Lahh. ..bro, lihat ini deh, kok sehari cuman dapet 3 pelanggan ya??" terangku
"Ha?? Wahhh .. .iyo ki toh."
Disuasana yang begitu hening, kita saling bertatapan. Semenjak itu, kita sadar, kita harus bener-bener bisa ngembaliin kepercayaan pelanggan yang sedikit demi sedikit sudah mulai pudar.
Tapi yang namanya memulai awal baru, kita tetep excited banget buat mengawali semuanya. Saking semangatnya menggeluti dunia perlaundyan, beberapa hari kita sibukan dengan persiapan alat-alat lain, bikin mmt, brosur buat promosi dan ngangkat barang-barang sama ngebersihin ruangan. Dimalam pertama, kita ngangkat meja conter yang ada dirumah siSonda, sama nglembur desain Mmt sampai larut malem. Jadilah spanduk Mmt kita seperti ini. Jreng jeng. ..
"Bro, mau nggak buka laundry? ada tempat lumayan nih, udah sama alat-alatnya juga, tinggal make." ucap Sonda serius
"Boleh tuhhh . " jawabku ngambang
"Gimana? udah sama alat-alatnya nih, kita tinggal make." "Eee.. .Aku sih iya iya aja, dari pada dirumah nggak ngapa-ngapain." Jawabku
"Tapi bentar, aku minta restu dulu, orang tua setuju atau enggak." Tambahku
Kira-kira siang tadi Sonda ngajakin, sore aku dapet restu, dan malamnya kita sah jadi pengusaha muda. #Songong
Malamnya, kita ketemu sama bapak-bapak makelar, yang mewakili serah terima kunci perusahaan. Ternyata laundry ini yang punya adalah ibu-ibu, berhubung ibunya udah agak tua, jadi kadang banyak yang keliru dan banyak baju yang lupa ini punya siapa.
"Dulu itu rame mas, sampai ada karyawannya juga. Tapi semenjak anaknya udah berkeluarga, udah ada kesibukan masing-masing jadinya ibunya sendiri yang nanganin. Kadang buka tutup gitu, enggak tentu, jadi banyak pelanggan yang kecewa." Ucap bapak itu begitu jujur dari lubuk hati yang terdalam.
"Ohh. ..gitu." aku nganggukin kepala
"Iya kalo bisa dibuka rutin sebenernya bagus mas, deretan ini juga kos-kosan, misal bisa tambah foto copy tamabah bagus lagi, soalnya depankan sekolahan, kalo mau foto copy biasanya kejauahan."
"Hahaha. ..iya ini dulu saja pak dijalanin." Ucap Sonda siPria Jenaka
Kemudian, Bapak makelar itu minta ijin untuk pulang karena masih ada urusan, Aku dan siSonda masih betah di toko, ehh. ..perusahaan maksutnya, kita mainan kalkulator, menghitung kira-kira berapa keuntungan yang bakalan bisa kita dapatkan.
"Son, misal perkilonya 2.500 terus kita sehari dapet 50kg berarti sebulan kita bisa dapet 3.750.000 dibagi 2. hahaha. ...Yeyyy. ..bisa ganti hp broooo !!" ucapku histeris
Sonda pun tersenyum bangga, seakan matanya berkata "Kelak kau akan mempunyai BBM sahabatku !!"
***
Malam semakin larut, mataku langsung tertuju pada loker meja perusahaan, yang membuat batinku berkata, "buka loker itu sekarang!!" Suasana semakin mencekam
Kita iseng-iseng buka loker meja, tertulis banyak catatan hasil bulanan, aku lihat list dari hari ke hari. Dan kita pun takjub, takjub dibalut dengan rasa kekecewaan.
"Lahh. ..bro, lihat ini deh, kok sehari cuman dapet 3 pelanggan ya??" terangku
"Ha?? Wahhh .. .iyo ki toh."
Disuasana yang begitu hening, kita saling bertatapan. Semenjak itu, kita sadar, kita harus bener-bener bisa ngembaliin kepercayaan pelanggan yang sedikit demi sedikit sudah mulai pudar.
Tapi yang namanya memulai awal baru, kita tetep excited banget buat mengawali semuanya. Saking semangatnya menggeluti dunia perlaundyan, beberapa hari kita sibukan dengan persiapan alat-alat lain, bikin mmt, brosur buat promosi dan ngangkat barang-barang sama ngebersihin ruangan. Dimalam pertama, kita ngangkat meja conter yang ada dirumah siSonda, sama nglembur desain Mmt sampai larut malem. Jadilah spanduk Mmt kita seperti ini. Jreng jeng. ..
Searching layanan yang anda sukai
Abaikan kayu panjang yang mengganggu gambar, karena itu buat jemuran. Okee lanjut.
Pada awalnya, nama laundry sebelumnya adalah Duah, entah apa itu artinya, nggak mau ngerubah total, kami berdua hanya memperbarui sedikit agar terkesan lebih baru dan lebih punya harapan, jadilah kita selipkan huruf W dan S ditengah, serta tambahan Cling dibelakang. Namanya udah laundry bangetkan??
Hari pertama kita buka Duwash cling laundry, animo masyarakat belum begitu terlihat, iya kita tetep positife thinking, namanya juga masih baru, masih butuh penyesuaian. Sebagian penduduk awam tak begitu memperdulikan toko waktu mereka lewat didepan, sebaliknya, penduduk pribumi mulai bertanya dan menyapa.
"Mau dibuka Laundry lagi ya mas?"
"hehe. ..iya bu." Jawabku
Entah kenapa kalimat "Mau dibuka Laundry lagi" mengganjal hatiku, seakan-akan itu adalah pertanyaan ambigu yang bernada negatif. Setelah kita telusuri, ternyata sebelum kita sudah ada nama-nama yang juga pernah buka laundry disini, dari info yang kita dapatkan, mereka sering tutup dan bahkan kita mendapatkan warisan 2 bungkus pakaian yang masih belum diambil pemiliknya.
Yang menjadi masalah adalah, perusahaan sebelum kita juga tidak bertahan begitu lama, artinya prospeknya juga lumayan sulit, ditambah lagi disatu deret itu, ada 2 laundry yang rame banget, kita selalu dibalut dengan rasa dengki jika harus melewatinya.
Nggak mau kalah, promosi terus kita sebar, dari perumahan, kos-kosan(Kos Putri), orang yang lagi jalan, sampai waktu minta tanda tangan dosen kita juga promosiin.
*Brosur yang akhir-akhir ini berserakan di tengah jalan
"Raafi, terus rencananya setelah ini mau kerja dimana?" Tanya Ibu Dosen
"Hehehe. ..emm. ..anu bu, belum tau mau nglamar dimana, tapi sebenernya saya lebih pengen usaha."
"Lho iya sama aja to, malah bagus itu."
"Ohh iya bu, jadi sebenernya ini saya juga udah mulai buka usaha kecil-kecilan sama siSonda. Usaha laundry."
"Dimana itu Raf?" Tanya beliau
"Utara IAIN bu, iya mungkin ibu minat, bisa menghubungi kami, kami menerima layanan antar jemput juga."
"Lha tehnik menyetrikamu bagus atau tidak?"
"Hehhe. ..iya gitu bu."
"Tapi sebelumya maaf bu, barang yang sudah jadi mohon jangan direvisi." Kataku yang belum sempat terucap
"Yasudah, sini nomermu." Pinta Beliau
Namun, sampai sekarang beliau belum juga sms, sepertinya sedang dalam proses penimbunan baju.
Akhirnya dihari kedua kita mendapatkan pelanggan pertama yang bernama Mbak Mega. Yaa, Mbak Mega tak lain adalah kakaknya siSonda. Pedih
Dalam usaha ini, keluarga siSonda welcome banget, terus memberi dukungan dan bilang jangan gampang menyerah kalo mau usaha, bahkan, di hari kedua keluarga siSonda juga melakukan supervisi keperusahaan, menerapkan batas normal besar MMT, melihat layaknya kebersihan toko dan memberikan sebungkus gorengan.
Dalam sehari nggak bisa kita hitung berapa pelanggan yang mampir ketempat kita, bukan karena rame, cuman nggak tega kalo harus dihitung. Saking gemesnya, karena setiap hari cuman satu pelanggan yang dateng, tercetuslah ide seperti ini.
"Bro, misal nanti udah ada satu pelanggan, kita langsung tutup aja gimana?" Ucapku
#OKE #HARUS #SABAR
*Waktu buat daftar hasil keuangan harian
*Waktu mainan soliter, nggak ada kerjaan
Itupun kebanyakan pelanggan yang mampir untuk beli pulsa, kebetulan kita enggak cuman menawarkan jasa laundry tapi juga jual pulsa dan print. Ada suatu ketika seorang laki-laki berjalan dengan anaknya membawa satu bungkus plastik yang berisi pakaian yang begitu menggiurkan. Aku langsung tepuk pundak Sonda. "Alhamdulillah. ..pelanggan bro !!"
Berharap bisa menggunakan timbangan untuk pertama kalinya, tapi ternyata siLaki-laki itu lebih memilih untuk lurus dan memilih ke laundry yang lain.
"Astaga, sebegitukah mereka nggak percaya sama kita??"
"Sumpah, ini aneh banget, jelas-jelas laundry kita yang lebih deket." Protesku
Selang beberapa waktu entah kenapa Laki-laki itu balik lagi, nyamperin toko kami, kami pun tersenyum bahagia. Laki-laki yang menggunakan kacamata itu mengeluarkan selembar kertas nota, dan bilang.
"Mas, ini betul laundrynya sini bukan ya ?"
"Ohh. ..bukan pak, ini duwash laundry, mungkin di sebelah sana pak." jelasku
"Iya sudah kalo gitu, terimaksih mas. Mari. ..."
Cuman didatengin kayak gitu aja senengnya minta ampun. Seenggaknya dia udah tau kalo disini juga ada laundry.
Temen-temen para pembaca, sejujurnya, alasan kenapa aku tulis disini adalah membuka usaha itu cukup sulit, dan jangan pernah menyerah seberapa pun penghasilan yang kalian dapatkan dalam seharin. Maka dari itu, mungkin bagi kalian yang memiliki hati nuari dan merasa iba kepada kami, temen-temen yang berdomisili di daerah solo sekitarnya bisa menghubungi nomer dibawah ini, kami akan datang dimanapun kalian berada. Caranya gampang, ketik "Mas, mau laundry (spasi) Nama (spasi) Alamat lengkap" kirim ke 085728680288 (Raafi) dan bisa juga Add BBM 53B7671D (Dhika).
#Promosi
#BodoAmat
#PleaseBantuKami
#SaveDuwashLaundry
#Cling
Satu dua helai bajumu, sangat berarti bagi masa depan kami.
See you !! :)
*Duwash cling, dilihat dari angle pejalan kaki
Abaikan kayu panjang yang mengganggu gambar, karena itu buat jemuran. Okee lanjut.
Pada awalnya, nama laundry sebelumnya adalah Duah, entah apa itu artinya, nggak mau ngerubah total, kami berdua hanya memperbarui sedikit agar terkesan lebih baru dan lebih punya harapan, jadilah kita selipkan huruf W dan S ditengah, serta tambahan Cling dibelakang. Namanya udah laundry bangetkan??
Hari pertama kita buka Duwash cling laundry, animo masyarakat belum begitu terlihat, iya kita tetep positife thinking, namanya juga masih baru, masih butuh penyesuaian. Sebagian penduduk awam tak begitu memperdulikan toko waktu mereka lewat didepan, sebaliknya, penduduk pribumi mulai bertanya dan menyapa.
"Mau dibuka Laundry lagi ya mas?"
"hehe. ..iya bu." Jawabku
Entah kenapa kalimat "Mau dibuka Laundry lagi" mengganjal hatiku, seakan-akan itu adalah pertanyaan ambigu yang bernada negatif. Setelah kita telusuri, ternyata sebelum kita sudah ada nama-nama yang juga pernah buka laundry disini, dari info yang kita dapatkan, mereka sering tutup dan bahkan kita mendapatkan warisan 2 bungkus pakaian yang masih belum diambil pemiliknya.
Yang menjadi masalah adalah, perusahaan sebelum kita juga tidak bertahan begitu lama, artinya prospeknya juga lumayan sulit, ditambah lagi disatu deret itu, ada 2 laundry yang rame banget, kita selalu dibalut dengan rasa dengki jika harus melewatinya.
Nggak mau kalah, promosi terus kita sebar, dari perumahan, kos-kosan
*Brosur yang akhir-akhir ini berserakan di tengah jalan
"Raafi, terus rencananya setelah ini mau kerja dimana?" Tanya Ibu Dosen
"Hehehe. ..emm. ..anu bu, belum tau mau nglamar dimana, tapi sebenernya saya lebih pengen usaha."
"Lho iya sama aja to, malah bagus itu."
"Ohh iya bu, jadi sebenernya ini saya juga udah mulai buka usaha kecil-kecilan sama siSonda. Usaha laundry."
"Dimana itu Raf?" Tanya beliau
"Utara IAIN bu, iya mungkin ibu minat, bisa menghubungi kami, kami menerima layanan antar jemput juga."
"Lha tehnik menyetrikamu bagus atau tidak?"
"Hehhe. ..iya gitu bu."
"Tapi sebelumya maaf bu, barang yang sudah jadi mohon jangan direvisi." Kataku yang belum sempat terucap
"Yasudah, sini nomermu." Pinta Beliau
Namun, sampai sekarang beliau belum juga sms, sepertinya sedang dalam proses penimbunan baju.
Akhirnya dihari kedua kita mendapatkan pelanggan pertama yang bernama Mbak Mega. Yaa, Mbak Mega tak lain adalah kakaknya siSonda. Pedih
Dalam usaha ini, keluarga siSonda welcome banget, terus memberi dukungan dan bilang jangan gampang menyerah kalo mau usaha, bahkan, di hari kedua keluarga siSonda juga melakukan supervisi keperusahaan, menerapkan batas normal besar MMT, melihat layaknya kebersihan toko dan memberikan sebungkus gorengan.
Dalam sehari nggak bisa kita hitung berapa pelanggan yang mampir ketempat kita, bukan karena rame, cuman nggak tega kalo harus dihitung. Saking gemesnya, karena setiap hari cuman satu pelanggan yang dateng, tercetuslah ide seperti ini.
"Bro, misal nanti udah ada satu pelanggan, kita langsung tutup aja gimana?" Ucapku
#OKE #HARUS #SABAR
*Waktu buat daftar hasil keuangan harian
*Waktu mainan soliter, nggak ada kerjaan
Itupun kebanyakan pelanggan yang mampir untuk beli pulsa, kebetulan kita enggak cuman menawarkan jasa laundry tapi juga jual pulsa dan print. Ada suatu ketika seorang laki-laki berjalan dengan anaknya membawa satu bungkus plastik yang berisi pakaian yang begitu menggiurkan. Aku langsung tepuk pundak Sonda. "Alhamdulillah. ..pelanggan bro !!"
Berharap bisa menggunakan timbangan untuk pertama kalinya, tapi ternyata siLaki-laki itu lebih memilih untuk lurus dan memilih ke laundry yang lain.
"Astaga, sebegitukah mereka nggak percaya sama kita??"
"Sumpah, ini aneh banget, jelas-jelas laundry kita yang lebih deket." Protesku
Selang beberapa waktu entah kenapa Laki-laki itu balik lagi, nyamperin toko kami, kami pun tersenyum bahagia. Laki-laki yang menggunakan kacamata itu mengeluarkan selembar kertas nota, dan bilang.
"Mas, ini betul laundrynya sini bukan ya ?"
"Ohh. ..bukan pak, ini duwash laundry, mungkin di sebelah sana pak." jelasku
"Iya sudah kalo gitu, terimaksih mas. Mari. ..."
Cuman didatengin kayak gitu aja senengnya minta ampun. Seenggaknya dia udah tau kalo disini juga ada laundry.
Temen-temen para pembaca, sejujurnya, alasan kenapa aku tulis disini adalah membuka usaha itu cukup sulit, dan jangan pernah menyerah seberapa pun penghasilan yang kalian dapatkan dalam seharin. Maka dari itu, mungkin bagi kalian yang memiliki hati nuari dan merasa iba kepada kami, temen-temen yang berdomisili di daerah solo sekitarnya bisa menghubungi nomer dibawah ini, kami akan datang dimanapun kalian berada. Caranya gampang, ketik "Mas, mau laundry (spasi) Nama (spasi) Alamat lengkap" kirim ke 085728680288 (Raafi) dan bisa juga Add BBM 53B7671D (Dhika).
#Promosi
#BodoAmat
#PleaseBantuKami
#SaveDuwashLaundry
#Cling
Satu dua helai bajumu, sangat berarti bagi masa depan kami.
See you !! :)
*Duwash cling, dilihat dari angle pejalan kaki
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapus