Banyak
film yang nyeritain tentang kaum minoritas. Kalo nggak dilihat dari sudut
pandang orang pinggiran, ya dari anak muda yang tersisihkan.
Misal filmnya raditya dika "Marmut merah Jambu", film yang nyeritain tentang dimana ada 2 anak SMA yang kurang beruntung ingin terlihat populer dalam lingkungannya. Sampai-sampai salah satu dari mereka memutuskan untuk masuk kesebuah organisasi biar bisa dianggep populer, tapi nasib berkata lain, mereka nggak diterima di organisasi manapun, akhirnya, Dika dan siBirtus buat organisasi sendiri dan. ...tonton sendiri !!
Biasanya, alur ceritanya nyeritain tentang pelajar. Ada 3 anak kuliahan yang dipandang sebelah mata, yang selalu ingin ngelakuin sebuah pemberontakan, tapi nggak berani ngapa-ngapain. Salah satu dari mereka ada yang jadi leader, biasanya duduk ditengah, paling ganteng, iseng dan paling berambisi buat mengubah nasib mereka. Kemudian, di belakangnya, ada sosok orang yang setia ngikutin ide-ide gilanya, biasanya kacamataan, kelihatan pinter meskipun biasa, dan mudah banget terprofokasi sama masalah kecil. Terakhir, orang yang ikut terseret dalam petualangan, cenderung pengecut, dan terlalu ikut dengan peraturan, meskipun paling pinter, tapi sayang, biasanya yang satu ini agak culun.
Nggak ada maksud
Mirip ya. Agak beda. dikit. (Sumber)
Di titik ini, aku merasa hidupku semakin kayak di film-film.
Beralih dari dunia perfilman, coba kita lihat realitanya. Asal kalian tau, seberusaha apapun kita, nggak semua hasilnya akan jadi happy ending.
Begini ceeritanya.. .
Misal filmnya raditya dika "Marmut merah Jambu", film yang nyeritain tentang dimana ada 2 anak SMA yang kurang beruntung ingin terlihat populer dalam lingkungannya. Sampai-sampai salah satu dari mereka memutuskan untuk masuk kesebuah organisasi biar bisa dianggep populer, tapi nasib berkata lain, mereka nggak diterima di organisasi manapun, akhirnya, Dika dan siBirtus buat organisasi sendiri dan. ...tonton sendiri !!
Biasanya, alur ceritanya nyeritain tentang pelajar. Ada 3 anak kuliahan yang dipandang sebelah mata, yang selalu ingin ngelakuin sebuah pemberontakan, tapi nggak berani ngapa-ngapain. Salah satu dari mereka ada yang jadi leader, biasanya duduk ditengah, paling ganteng, iseng dan paling berambisi buat mengubah nasib mereka. Kemudian, di belakangnya, ada sosok orang yang setia ngikutin ide-ide gilanya, biasanya kacamataan, kelihatan pinter meskipun biasa, dan mudah banget terprofokasi sama masalah kecil. Terakhir, orang yang ikut terseret dalam petualangan, cenderung pengecut, dan terlalu ikut dengan peraturan, meskipun paling pinter, tapi sayang, biasanya yang satu ini agak culun.
Nggak ada maksud
Mirip ya. Agak beda. dikit. (Sumber)
Di titik ini, aku merasa hidupku semakin kayak di film-film.
Beralih dari dunia perfilman, coba kita lihat realitanya. Asal kalian tau, seberusaha apapun kita, nggak semua hasilnya akan jadi happy ending.
Begini ceeritanya.. .