Rumahku
berada ditengah kota, bergaya barat semu Igloo, dilengkapi kamera
mata-mata VGA merk dual energic type 008 , dan cat genteng warna
biru, semakin sulit dipahami, begitu juga memahami sore itu. Aku
duduk diteras yang nggak ada kursinya, yahhh, lebih tepatnya lesehan,
karena ketutupan pagar, jadi aku milih buat berdiri, biar bisa
ngeliatin anak-anak yang lagi pada main, posisi yang kurang nyaman
jadi aku pindah keatas. Sore hari adalah waktu yang tepat buat
anak-anak kecil dikampungku nongkrong ngomongin type layangan apa
yang paling keren dan paling ngetren, kadang-kadang, kalau mereka
lagi Badmood dengan layangannya, mereka bakalan mainan petak umpet,
atau pak epong. Melihat anak-anak bermain merupakan salah satu
nostalgia, sedikit mengingatkanku pada semasa kecilku, maen kelereng,
maen betengan, balap sepeda, dan paling keren main PS1 sama tetangga
depan rumah. Karena jaman dulu kamera SLR belum banyak diproduksi,
jadi foto2ku nggak ada, emang kasian. So, Aku bakalan nyeritain
anak-anak lusuh deket rumahku.
Prolog
mengolok-ngolok
Anak
layangan pertama, namanya Zabil, sulit dipercaya dia adalah adik
sepupuku yang salah gaul, dia dilantik sebagai komandan
ditongkrongannya. Omongannya lebih didengerin, dibandingkan dengan
yang lain, pikirannya lebih masuk akal, dia pegang wadah cat bukan
berarti adalah tukang cat usia dini, tapi itu adalah gulungan senar
layangan handalannya. Gulungannya dikasih nama juga, namanya
siBahlul, wajar jika dia selalu kalah.
Anak
layangan berikutnya namanya Tegar, ini anak paling kampret dari
anak-anak lain, dia dipercaya menjadi tangan kanan dari Zabil.
Dilihat dari atas udah kelihatan ini anak paling nyebelin, larinya
paling cepet walaupun paling kecil. Misal dia disuruh lari sambil
bawa grobak siomay, menurutku yang nyuruh itu kurang kerjaan. Pasti
kalian bingung dengan apa yang sedang dilakukannya difoto, itulah
tarian selebrasi kemenangannya.
Anak layangan ketiga bernama Putera, kakak sepupu Tegar. Wajahnya polos, tapi itu hanya tipuan, Putera mempunyai akal bulus yang sangat licik, tapi selicik apapun dia, dia anak yang paling rajin TPA. Kereligiusannya menempatkannya sebagai penasehat, walaupun dia lebih sering dinasehati dari pada menasehati. SiPutera ini paling seneng main petak umpet, tapi sebenernya dia yang paling nggak bisa lari, selalu kalah lari, makanya dia sembunyi dibelakang yang jaga.
Anak
layangan terakhir bernama Imus, dia baru-baru ini diterima ditongkrongan,
bakatnya menggulung dan mengejar layang-layang mendapat tanggapan positif dari
siBos Zabil. Imus adalah salah satu patner siPutera, chemistry diantara
keduanya semakin kuat, keduanya memiliki kesamaan, yaitu Licik. Imus bertugas
sebagai pemantau layangan, dimana layangan itu akan jatuh, jika layangan
mengarah kekanan dia akan bergeser kekanan, dan jika kekiri diapun akan
bergeser kekiri, alhasil, ketika teman-temannya lagi main layang-layang, dia
seperti lagi senam poco-poco.
Namanya
Zidan, dia bukan anak layangan dan dia nggak bisa main layangan, yang ngebuat
dia sedikit terkucilkan, dia dianggap nggak bisa mengikuti tren yang ada.
Tingkahnya sedikit Hyperaktif, seperti mempunyai dunianya sendiri,
kadang-kadang siZidan ini menirukan suara tokoh upin ipin waktu manggil atok,
tapi tingkah lakunya yang biasa dia tirukan adalah Patrick Star. Musuh
bebuyutan siZidan ini adalah siTegar. Dia akan menjadi pemeran utama
diceritaku.
KISAH
Sore
itu, aku terbangun dari mimpi tidur siangku yang sedikit membingungkan, ntah
kenapa tokoh naruto masuk dalam mimpiku dan dia dikalahkan musuhnya, filmnya
pun berakhir dengan sad ending. Aku terbangun, suara diluar mulai berisik, anak-anak kampung ternyata jam 3 udah pada keluar dari persembunyiannya. Aku liat
dari atas, ternyata sikampret Tegar udah mainan sama Putera.
Layaknya
nada anak kecil saat berbicara
“Woii, Tegar, kamu harusnya udah kalah, tadikan aku chidori”(Putera memerankan sasuke, yang jelas nggak ada miripnya)
“Haa..
.apaaa??orang tadi aku udah menghindar kekiri kok!!”(Sedangkan Tegar memerankan naruto
yang lebih mirip ninja hatori)
“Nggak
bisa …nggak bisa, pokoknya kalah”(Putera mulai panas)
“Yaudah
aku jim tit bar (kata buat mengakhiri permainan)”
“Tegar
curang. ..Tegar curang. .”
“Mas
Putera jelek. ..Mas Putera jelek”
“Tegar
kayak tukang siomay. ..hiihii”(Putera lari masuk kerumah)
“Putera
kayak emmm .. .”hening.. .mikir lama … dan datanglah Zidan.
“Aku
adalah Ultraman gaiaa, ciu.. .ciu. ..ciu”
Ini
dia yang ngebuat siZidan dianggap nggak gaul, disaat yang lain ngomongin ninja dia
sendiri memainkan Ultraman.
“Haha.
..Tegar curang Tegar curang” Zidan ikutan nimbrung
“Ngapain
kamu dan? Aku udah jim tit bar kok.”
“Ahhh.
..Tegar nggak asik”( Zidan marah kemudian masuk kerumah)
Hari
semakin sore, Zabil keluar bawa gulungan layangannya, menjilat ludah lalu
mengangkat tangannya mencari arah angin yang tepat, tatapannya tajam, seperti
akan terjadi pertempuran layangan hari ini. Dari kejauhan datang juga anak
kecil yang juga membawa gulungan, ternyata siImus.
“Ayo
.. .Ayo, siTegar sama Putera mana?” Imus ini emang suka teriak-teriak
Tegarnya
lagi mandi!!! Teriak dari dalam rumahnya
Nggak
lama kemudian Tegar keluar dengan membawa layangan doraemon yang udah lusuh,
ada tanda sobekan karena tersangkut pagar, kemudian diikuti Putera dari
belakang.
“Ayo
gathering. .gathering!!” Zabil berkata
Ininih Tongkrongannya, yang bikin warga resah
“Senarmu
yang harga berapaan Mus??”Tanya Zabil dengan sok ngerti typenya
“45ribuan
bos, import nih”
“ohh.
..merk threeple x bukan?”
“bukan
bos, bos mah sok tau.hehe”
Ori
(Tren baru dari kata “Asli”), aku pengen nimpukin anak-anak itu dari atas
“Ehh
..Put kita kuat-kuatan senar yok! Pasti punyaku menang” ajak Zabil
“Okeeyy,
siapa takut, punyaku bakalan yang menang”
Mereka
mengadunya dengan saling menggesekkan senar satu sama lain. Sejujurnya, aku
belum menemukan dimana letak keseruan permainan menggesekan senar itu, tapi
ntah mengapa mereka begitu bahagia menikmati masa kecilnya dengan permainan aneh, seperti halnya menangkap ubur-ubur. Aku mulai sedikit iba melihat
anak-anak primitive dikampungku ini.
Seperti
kebiasaan anak-anak pada umumnya, sering membesar-besarkan omongan yang nggak
masuk akal didepan teman-temannya, biar dia kelihatan gagah dan paling jantan.
“Aku
kemarin habis menang lawan kampung sebelah, aku ulur terus senarnya” siImus sok pahlawan.
“kalau
aku dapet layangan yang gedddeeeeee bangett”Putra menjadi-jadi.
“terus
mana layangannya?” Tanya Imus.
Putera
diemmmmmmm...
“ohh
iya, aku kemarin juga habis babatin layangan anak2 kampung sebelah, sebelah
kampung yang kamu kalahin tadi mus” Putera berusaha meyakinkan biar dianggap
keren.
“Terus
aku harus main layangan sambil bilang wow gitu?” Zabil emang salah gaul.
Kadang akur, kadang juga enggak, yahh namanya juga anak-anak
Perbincangan
terputus disebabkan kedatangan siZidan dengan sepeda absurdnya.
“Ehh.
..main petak umpet yok!”ajak Zidan
“tapi
kamu yang jadi duluan, kemarinkan kamukan masih yang jadi”
“Yaudah.
..cepet cepet sembunyi, Zabil curang !!”Zidan marah
Zidan
ambil posisi tutup mata ditiang listrik, yang lain langsung nyari tempat sembunyi,
Zidan menghitung dengan perhitungan gambling.
“1,2,4,8,15,16,21,22,27,28,30…
udah??? 33,37,39,40,47,48,50. udah?” menghitung cepet
“Belum.
..belum” Zabil masih kebingungan mencari persembunyian dan Zidan udah mulai
menengok. Melihat Zabil yang belum dapet tempat persembunyian siZidan mulai
marah-marah lagi.
“Ahhh.
..Zabil lama, curang, cepet. .cepet!!”
“1,2,4,8,23,24,27,33,32,46,47,49,50.
..udahh?”
“Udahhh.
..”teriakku kasian
Zidan
mulai clingak clinguk nyari, pada akhirnya Zabil cuman sembunyi dibelakang
tembok pagar yang berjarak kira-kira 6m dari Zidan. Zabil mulai gelisah, takut
dia bakalan jadi tumbal pertama dalam permainan ini, sedangkan Putera dan Imus
aman dan sejahtera sembunyi dalam rumah orang. Waktu Zidan mulai lengah, Zabil
mulai mengendap-ngendap, dan tersenggolah sebotol kaleng teh botol sosro yang
ngebuat Zidan tersadar, Zabil langsung lari, ngelihat Zabil lari, Zidan
terkaget-kaget “APAA !! Zabil???”(kamera zoom, ekspresi Zidan terkejut) Zidan
yang nggakmau kalah, dia juga langsung lari. Zidan teriak, “Zabilll. ..”
Zabilnya ngejawab, “Apa Zidan. ..?” Zidan teriak lagi, “Zabil. ..” Zabil
ngejawab lagi, “Apa Zidan ???” permainan
mulai semakin didramatisir oleh anak-anak itu.
“Jalumm.
..” Tiang listrik dipegang Zabil terlebih dahulu, keduanya sama-sama tangguh,
selisihnya hanya beberapa cm, namun Zidan lebih memilih untuk memegang kepala
Zabil.
Dari
sisi lain, siImus dan rekannya Putera mulai memata-matai dari halaman rumah
orang. Zidan yang nggak begitu mempermasalahkan kekalahannya mulai mencari
mangsa baru, dan mengarah kerumah tempat persembunyian Imus dan Putera.
Ngelihat Zidan mengarah kepersembunyian mereka, mereka langsung gelagapan, Imus
yang terkaget-kaget langsung lari membalikkan badan, Putera yang waktu itu
kurang kerjaan lagi nungging ngelihat dari bawah, alhasil Imus mencium pantat
siPutera, mereka berdua terjatuh, sambil memegang hidung siImus menahan sakit, Putera
memegang pantatnya, mereka berdua langsung sembunyi masuk kedalam rumah orang.
Didepan
rumah, Zidan mulai sedikit ragu, masuk atau enggak, kemudian Zidan balik lagi
kembali kebeteng tiang listriknya. Ntah kenapa siKampret Tegar yang tadinya nggak
ikut, tau-tau lari menuju ketiang listrik, Zidan yang mengetahui itu langsung
“Hyaa. ..Tegar, jalum”, Sialannya, siTegar ini malah belok sembunyi dibalik
mobil. Zidan langsung nggak terima, “Tegar curang. .curang .” Lalu Zidan menghamipi
Tegar buat ngepastiin kalau yang tadi dia lihat emang Tegar, bukan halusinanya
tuyul yang menyerupai Tegar “Tegar. .tegar, kita musuhan hloo!!”.
Dari kejauhan, siImus dan Putera yang
mengetahui Zidan sedang lengah sibuk mencari Tegar, mereka berdua langsung lari
keluar menghirup udara bebas, Zidan yang menyadari itu langsung nggak
memperdulikan Tegar, kali ini dia fokus gimana cara biar betengnya nggak
kebobolan lagi, Imus pelari cepat sudah menjalum duluan, dan incaran siZidan
adalah Putera yang larinya paling lambat, ini kesempatan siZidan buat
mengharumkan nama baiknya, dia nggak akan nyia-nyiain. Selisihnya sedikit dan
dimenangkan oleh Zidan, namun Putera yang dasarnya udah licik mulai memberi
sugesti kepada Zidan kalau tadi yang nyentuh tiang Putera duluan, Zidan yang
mulai terhipnotis marah-marah tapi nurut, dia mau jadi lagi.(Dari situ aku
yakin masa depan Zidan bukan seorang preman ataupun debtcollector)
Imus
yang mulai terbuka hatinya, dia mulai sadar dan menuju jalan yang benar, Imus
mulai iba dengan Zidan, Imus mencalonkan dirinya buat nggantiin Zidan menjadi
yang jadi (kata-katanya lumayan agak ribet).
“Yaudahh.
..aku gantian aja yang jadi, cepet. ..cepet semua langsung ngumpet.”
“Yeee.
..yee .. .”Zidan paling bahagia.
Imus
mulai menghitung, semuanya pada langsung lari ngumpet. Zabil tetep pada
posisi awal, ngumpet seperti kayak tadi, Putera yang merasa kehilangan
patnernya, ngumpet deket-deket siZabil, sedangkan Zidan milih ngumpet dalam
rumahnya dan nggak mau keluar sampai permainan selesai.
“Zidann..
.zidan …”
“Zidan
kayaknya didalam rumah”
Emang kadang-kadang orang yang udah kita baik-baikin
nggak ngerti sama rasa kekecewaan kita, alhasil, kita akan mulai jenuh seperti
yang dilakuin siImus ini.
“Ahhh. ..bosen, layangan aja yukk!”
Pertarungan udara
Petuah layangan : Waktu layangan kita berada diatas, kita merasa bangga, dan akan nunjukkin seberapa hebat kemampuan kita, kita bakalan ngehabisi layangan milik orang lain diatas, intinya aku juga bingung yang penting tetep berbuatlah baik !! :). Ini adalah hari pertama observasiku sama anak-anak itu, tungguin hari keduanya !!
Petuah layangan : Waktu layangan kita berada diatas, kita merasa bangga, dan akan nunjukkin seberapa hebat kemampuan kita, kita bakalan ngehabisi layangan milik orang lain diatas, intinya aku juga bingung yang penting tetep berbuatlah baik !! :). Ini adalah hari pertama observasiku sama anak-anak itu, tungguin hari keduanya !!
Sejujurnya
aku masih bingung, dimana letak kehebatan dari tokoh utama.
keren ud, berani keluar dari cerita cinta-cintaan ama tentang smk
BalasHapuseksplor lebih karaktermu ud
mencoba mengobservasi tingkah primitive anak2 kampung dikampung.hehe. ..(kata-katanya lumayan ribet)
BalasHapus