Lirikan pertamaku yang biasa kuarahkan
keseorang wanita sekarang tertuju pada sebuah loket kecil yang didalamnya juga
seorang wanita, Sepuluh ribu dengan kelas Ekonomi atau Duapuluh ribu dengan
kelas Geografi, kebingunganku ini membuat lirikanku kualihkan kearah masinis,
masinis melambaikan tangan dan kuputuskan untuk pulang, akhirnya hari itu
niatku menaiki kereta pupus ditengah jalan. Hingga tiba saatnya, pada tanggal 8
september 2012, rekorku selama 17th nggak pernah naik kereta
akhirnya terpecahkan.
Pagi
itu, tepatnya saat aura lebaran masih terasa (yang diprofokasikan dengan
keadaan dompet) penyakit shooping shyndromeku tiba-tiba muncul, dengan
ideology “bikin beetee juga kalau
liburan cuman dirumah”, traveling jogja akhirnya aku pilih. Bersama dengan
kakakku (Diqi) yang kebetulan akan mengurus pembayaran kuliah, Adikku (Thoriq)
yang ingin tampil eksotis sepertiku tak mau kalah untuk menghabisi isi dompetnya
dikota terpelajar itu, yang secara diam-diam aku lihat isi dompetnya yang
kira-kira 90ribu rupiah, yang miris aku lihat karena selisihnya denganku hanya
60ribu. Tettttttttttt. . .Gandhi okee,
apa-apaan ini? Kenapa nama Gandhi tau-tau muncul? Entahlah, tapi mungkin belum
saatnya aku menceritakan sosok sahabatku yang satu ini.
Solo, byee. Pukul 04.30 untuk kedua
kalinya kulitku harus berperang dengan air bak mandi yang coolnya mulai
menandingi sosok coolku. Dandanku yang cukup lama (pakai diodoran) membuat
mybrother yang sweety uring-uringan. Dandanan anak kuliahan yang aku pilih,
dengan model tas “stan too me” yang aku cangking kanan dan sepatu bak sepatu
dahlan yang lagi ngetren didunia politik menghiasi kakiku, yang jelas-jelas ini
cerita semakin jadi karangan bebas. Keluar dari kamar layaknya seorang artis
yang berjalan dikarpet merah, kami bertiga berpamitan untuk merantau selama
12jam (karena maghrib udah balik lagi). Salam cipika cipiki kepada kedua orang
tua yang cukup mengharukan, rasanya berat untuk meninggalkan kota tercinta ini
(cuman solo-jogja, yaampunn).
Jujur,
semangatku buat trevelling mulai kendur gara-gara keberangkatan kereta masih
jam 8, yang artinya kami bertiga harus clingak clinguk selama 2 jam distasiun
yang katanya penuh kenangan ini (Stasiun Balapan). Membuat sosok wanita
berjilbab terbesit dipikiranku lagi, aku membayangkan dia saat ini sedang
sarapan bubur ayam dan ada sedikit yang menempel dipipinya, romantisnya kalau aku
bisa memberinya tisu pada saat itu (ohh. .manisnya). “Plaak ! !” kakakku mulai
menghentikan lamunanku, dan menyuruhku membeli cemilan.
“Beli cemilan dulu lah ud ! !”
“iya . .iyaa. .”
Kami bertiga akhirnya makan roti yang
barusan aku beli diwarung, mengganjal rasa lapar sambil melihat suasana stasiun
yang semakin dipenuhi orang-orang sok sibuk yang mau balik dari mudiknya, sibuk
dengan hpnya yang sepertinya nggak ada kerjaan lain selain update status “Jam
berapa nih diIndonesia?”. Akhirnya intruksi keberangkatan tujuan jogja
dikumandangkan, kereta berwana putih biru yang terlihat elegan sudah didepan
mata “yeaahh. .akhirnya naik kereta juga”.
“ Jangan lupa bismillah”, sms dari sang ibu
yang selalu memberi perhatian lebih kami bertiga (Love you mom), “okee mam”.
Saatnya menikmati perjalanan 1jam yang cukup bikin mual, MP3ku memutar lagu
“Good charlotte~The river”, mengingatkanku pada seorang sahabat yang jauh ada
disolo sana, siJohn (posisi cemani). Salah satu lagu kesukaannya yang aku
dipaksa untuk mendownloadnya, dan saat itu pula, lagu itu pun jadi trending
topic musikku. Masinis mulai menarik tiket, dan sekarang Mp3ku memutar lagu “Superhap~Touch
my heart”, maksutnya apa ini?
Sudah setengah perjalanan, tepatnya sudah
berada dititik 0 derajat Klaten, ternyata tidak asiikk juga lama-lama didalam
kereta, semua cuman diam, terkadang harus tatap-tatapan sama orang lain yang
nggak diharapkan keberadaannya, bingung juga mau buka percakapan apa, “lagi apa
neng?” terlalu norak “udah maem belum bang?” kesannya pribadi “hai, gue raafi,
elu sapa?” sok kenal banget, apalagi kalau langsung cabut lari, ntar dikira
maling lagi, yaampunn. ..didalam kereta membuatku dilema.
Akhirnya aku putuskan cuek bebek
dengerin musik sambil tangan kanan pegangan besi yang ada diatas (coolmen), sekarang
Mp3ku memainkan lagu Guns N Roses~November rain, dan untuk kesekian kalinya
senyuman wanita berjilbab itu membayangiku lagi, teringat pada waktu bulan
November tahun lalu, hujan rintik dan senyum manis menghiasi malam yang gundah
gulana, dimana tragedy bebek goreng terjadi, aku hanya senyum kecil didalam
kereta mengingat masa sekolahku dulu, yang sekarang masih diharapan lama.
Sebentar lagi sampai jogja, tapi
hingga saat ini juga kaca belum aku temukan, mana tadi diodorannya kurang tebel
lagi, udah keburu-buru keluar dari kereta, udahlahh. .sebaiknya aku harus
berpenampilan apa adanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar